Pages

Senin, 09 April 2012

MasaLah.....???

Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang.
Sebuah masalah bisa merupakan sebuah tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan atau status quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi jadi lebih baik. Perlu kita catat baik-baik bahwa yg disebut masalah itu tidaklah harus merupakan akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal. Setiap pencerahan baru di mana Anda melihat peluang pengembangan atau perbaikan akan menjadi “masalah” bagi Anda untuk dipecahkan. Inilah kenapa kebanyakan para pemikir kreatif adalah para “pencari masalah” dan bukannya “penghindar dari masalah.”
Mengembangkan mentalitas positif terhadap masalah bisa membuat kita jadi lebih bahagia, waras, dan juga percaya diri. Maka latihlah sikap mental antusias dan bersemangat dalam menghadapi masalah dg adanya ruang pengembangan yg bisa Anda temukan, dan Anda pasti akan merasa puas dg hasil yg didapat dari mentalitas positif ini.
2. Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yg diharapkan.
Sebuah masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru. Ketika Anda tahu di mana posisi Anda sekarang dan ke mana Anda hendak menuju, maka Anda sudah punya sebuah masalah terkait bagaimana agar Anda bisa sampai pada tujuan yg Anda harapkan. Bentuk pemecahannya sendiri bisa dan sebaiknya dibikin menyenangkan dan seru dengan beragam jalur solusi yg bisa Anda pilih di sana. Yg jelas, ketika Anda sudah bisa mengidentifikasi adanya beda antara apa2 yg Anda punya dan apa2 yg Anda sebenarnya inginkan, maka Anda berarti sudah bisa mendefinisikan masalah dan juga telah punya arahan untuk meraih sasaran Anda.
3. Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih baik.
Bukankah menarik bila apa yg dinamakan “harapan” ternyata bisa melahirkan “masalah”. Keyakinan bahwa harapan Anda bisa tercapai akan membuat Anda memiliki sasaran untuk masa depan yg lebih baik. Harapan Anda membuat diri Anda merasa tertantang, dan tantangan semacam ini juga layak juga disebut sebagai masalah.
Pentingnya Sasaran dalam Pemecahan Masalah
Begitu Anda membaca definisi tentang masalah di atas, saya harap Anda telah mencermati bahwa di sana selalu terdapat istilah sasaran dan kondisi yg diinginkan. Jadi yg namanya pemecahan masalah memang mengarah pada pemikiran akan sasaran (goal) dan harapan ideal. Ketika sebuah sasaran telah terpenuhi, maka masalah yang bersangkutan bisa dihukumi beres bila sasaran itu memang telah cukup layak untuk memecahkan masalah itu.
Cara lain untuk memikirkan hal ini adalah dg menyadari bahwa sasaran atau kondisi ideal menentukan seberapanya sesuatu dibilang sebagai masalah sih, atau bahkan untuk mengatakan tentang sebenarnya masalahnya ada atau tidak sih.
Contoh: Anda memesan mie goreng dg layanan antar. Ternyata pas mie gorengnya sudah sampe di rumah, dia sudah keburu dingin. Ya emang rumah Anda jauh dari restaurant mie nya. Jika kondisi ideal Anda adalah untuk menyantap mie goreng panas, maka Anda boleh disebut punya masalah, entah Anda mendefinisikannya sbg bagaimana agar mie-goreng bisa tetap hangat meski melewati jarak antar yg lumayan jauh ataukah terkait bagaimana Anda bisa memanaskannya kembali, atau mungkin yg lain. Yg jelas itu adalah masalah. Namun di sisi lain, bila Anda inginnya mie-goreng yg normal, maka Anda pun bisa dibilang tak punya masalah. Jika kemudian teman Anda ingin mencicipi mie goreng Anda sementara Anda ndak punya pemanas dalam bentuk apapun, maka itu masalah. Tapi jika teman Anda ndak keberatan makan mie goreng dingin, maka Anda pun tak punya masalah.
Contoh di atas menunjukkan bahwa sasaran seseorang harus diukur dan dibandingkan dg kondisi realitas yg ada untuk menentukan apakah masalah itu sebenarnya ada dan sampai sejauh mana tingkat keparahan dari masalah itu. Banyak orang yg tidak mengambil cukup waktu untuk memikirkan sasaran mereka sebenarnya, namun langsung saja terjun pecahkan masalah. Hal ini membuat mereka jadi tidak benar2 paham ttg masalah mereka yg sesungguhnya.
Jika Anda tidak tahu ke mana hendak menuju, maka bisa-bisa Anda akan sampai di sembarang tempat.
Salah satu kebenaran lain yg bisa ditarik dari pemahaman akan sasaran ini adalah bahwa bentuk masalah Anda akan berubah jika Anda merubah sasaran Anda. Dan memang bukanlah masalah untuk mengubah sasaran seiring dg informasi baru yg diterima dan juga semakin lebih bijaksana nya kita. Beberapa sasaran malah bisa berubah secara drastis 180 derajat. Ndak papa, yang penting begitu sasaran Anda berubah, maka masalah Anda pun perlu didefinisikan kembali.

0 komentar:

Posting Komentar